Postingan populer dari blog ini
ALAT ALAT PANDE
PARON Paron adalah alat yang biasa digunakan untuk tumpuan besi yang akan di tempa dalam industri pande besi . Paron ini terbuat dari baja yang kemudian ditanam kedalam tanah dengan menggunakan kayu di setiap sisinya agar kuat untuk tumpuan. Paron ini di pilih dari besi baja yang mempunyai kualitas tinggi sehingga tidak akan patah atau penyok jika di pukul. Pada saat digunakan paron ini harus di siram air secara teratur agar tidak terlalu panas yang bisa menyebabkan paron patah. Bentuk dari paron ini seperti tumpuan-tumpuan pada umumnya yaitu dengan bentuk agak melebar pada bagian atas. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam industri pande besi, besi-besi yang akan di jadikan alat-alat pertanian nantinya di taruh di atas paron lalu di pukul oleh para panjak. Paron ini tentunya mempunyai peran yang sangat krusial karena merupakan tumpuan utama dari besi-besi panas yang ditempa untuk dijadikan alat pertanian. UBUBAN BOR DUDUK BOR TANGAN BLOWER GERINDA TANGA
MENGENAL SEJARAH PANDE BESI TRADISIONAL
MENGENAL SEJARAH PANDE BESI TRADISIONAL Pande telah dikenal sebagai seseorang yang terampil membuat bermacam-macam benda besi. Istilah pande telah disebut dalam prasastiprasasti Jawa kuno sebagai pande / pandai wsi. Pande yang sangat berperan menyediakan beragam peralatan logam bagi masyarakat, saat ini dalam posisi terpinggirkan. Keahlian dan ketrampilan turun-temurun dari generasi ke generasi yang membuat profesi ini masih bertahan hingga sekarang. Kata kunci: pande, tempa, sejarah Pande Besi: Dulu. Dalam kehidupan manusia paling tidak ada empat jenis bahan utama yang pada umumnya dipakai oleh manusia untuk pembuatan alat, yaitu tanah, batu, logam, dan kayu atau bambu. Tiga jenis bahan yang pertama adalah jenis bahan yang seringkali masih bertahan menghadapi “gigi waktu” sehingga dapat ditemukan para peneliti, ketiga jenis bahan tersebut memiliki proses yang lebih rumit dibandingkan dengan yang lain, terutama bahan logam. Itulah sebabnya teknologi logam pada um
Komentar
Posting Komentar